Selasa, 05 Mei 2009

Konsep Pengembangan Perpustakaan Diklat DKI Jakarta 2007-2011

Perpustakaan memiliki peran sebagai unsur pendukung untuk meningkatkan prestasi, dan kualitas peserta diklat serta peningkatan mutu lembaga pemerintah. Selain hal tersebut, perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan.

Perpustakaan memiliki peran strategis sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Perpustakaan juga berperan sebagai agen perubahan, pembangunan dan kebudayaan umat manusia (Sutarno, 2003).

Sebagai perpustakaan khusus kedinasan, Perpustakaan Diklat Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat menyediakan bahan pustaka dan media lainnya sebagai pelengkap pengetahuan dalam melaksanakan tugas kediklatan. Bahan pustaka yang lengkap dapat memberikan kemudahan bagi pegawai memperoleh informasi yang lebih menyeluruh ketika mengevaluasi, memperbaiki dan memabangun suatu kurikulum pendidikan dan pelatihan. Sehingga jenis diklat yang ditetapkan dapat benar-benar dapat membantu dan menjadi alternatif peningkatan kinerja pegawai.

Lingkup tugas pengelolaan perpustakan Diklat Provinsi DKI Jakarta yang meliputi pelayanan pengunjung, pengelolaan dan penyediaan bahan pustaka, perawatan dan informasi lainnya yang dikemas dalam bentuk artikel perlu disampaikan informasinya secara periodik sebagai salah satu sumber informasi terbaru yang mudah dan cepat dibaca. Kreativitas pengelola dan dana yang tersedia sangat berperan dalam menentukan perkembangan kemajuan perpustakaan kedinasan.

Peran perpustakaan kedinasan tidak dapat dilepaskan dari peran pepustakaan umum. Sebagai contoh adalah ketika peserta Seminar Nasional dan Workshop Pengembangan Perpustakaan Modern Terkoneksi dan Bersahabat yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Umum Indonesia pada tanggal 23-25 Oktober 2008 di Hotel Cempaka, Jakarta Pusat berkunjung Perpustakaan Mahkamah Konstitusi RI, takjub dengan area terbatas tetapi memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan moderen melampaui sarana perpustakaan umum di tingkat Kabupaten. Perpustakaan tersebut merupakan perpustakaan kedinasan. Perannya sangat strategis dalam menyediakan bahan pustaka sebagai bahan kajian dalam proses membangun konstitusi negara RI yang lebih baik dan dapat dirasakan keadilannya oleh semua lapisan masyarakat. Hendaknya secara umum perpustakaan kedinasan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan profesionalisme SDM perpustakaan.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan pustaka dan jasa perpustakaan.

3. Mengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk perpustakaan.

4. Mengembangkan minat dan budaya membaca pegawai dan masyarakat terbatas.

5. Melestarikan bahan pustaka tercetak dan terekam.

Jumlah pengunjung yang jauh lebih banyak dari peminjam buku menunjukkan keunikan budaya pegawai dalam memanfaatkan perpustakaan Diklat. Namun tidak berarti bahwa para pegawai tidak berminat untuk membaca, tetapi lebih melihat pada kondisi tuntutan pekerjaan yang memungkinkan waktu membaca terbatas. Sehingga dari data yang ada menunjukkan bahwa pengunjung lebih memilih berita-berita singkat dari media cetak/koran dan internet dari pada buku. Ini menunjukkan perhatian yang besar dari para pengunjung terhadap perkembangan proses berbangsa dan berdemokrasi di Indonesia. Hal ini sekaligus juga informasi yang kontradiktif dengan asumsi data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 menyatakan bahwa masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi, orang lebih memilih TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5).

Strategi yang dilakukan untuk mengelola Perpustakaan Diklat agar menarik pengunjung lebih banyak menggunakan jasa pelayanan perpustakaan secara umum adalah dengan menyediakan informasi yang membantu usaha memperkaya pengetahuan dan teknologi dan secara khusus dengan perubahan regulasi sebagai berikut :

1. Secara interaksi internal melalui mengakumulasi hasil tulisan dan penelitian pegawai tugas belajar maupun alumni diklat dan mekanisme copyrigt.

2. Secara interaksi eksternal melalui pertukaran koleksi, penjajagan silang layan dan screening koleksi.

3. Teknologi Informasi menyediakan on-line data dengan web diklat, intranet, pemanfaatan SDM perpustakaan dengan pelatihan untuk meningkatkan kinerja.

4. Mengoptimalkan ketersediaan ruangan dengan penataan dengan menyediakan media informasi yang menarik seperti penyediaan media artikel yang lebih luas, media monitor TV dan almari display buku.

Tidak ada komentar: